Dalam kisah 2 Raja-Raja 4:1-7, seorang janda meminta tolong pada Nabi Elisa. Janda ini memiliki hutang yang tidak bisa dibayar olehnya. Elisa menanyakan apa yang dimiliki oleh janda ini. Janda ini hanya memiliki sebuah buli-buli berisi minyak. Elisa memintanya untuk pergi dan mencari bejana-bejana kosong sambil memperingatkan agar jumlahnya jangan terlalu sedikit. Setelah itu, mujizat pun terjadi. Sebuah buli-buli berisi minyak dapat mengisi penuh bejana-bejana yang ada. Hingga tidak ada bejana lagi, maka tidak ada lagi minyak yang mengalir. Janda ini pun akhirnya terbebas dari hutangnya, bahkan bisa hidup cukup dari penjualan minyak itu.
Kemudian aku merenungkan ini. Tidak terasa tinggal 2 bulan lebih maka tahun ini pun berakhir. Usia yang semakin bertambah mengingatkan bahwa aku sudah hidup lama di dunia ini. Lalu muncul pertanyaan yang menegurku dengan sangat keras. Apakah aku sudah berusaha memaksimalkan hidupku? Apakah aku sudah menyiapkan bejana-bejana yang Tuhan mau siapkan agar mujizatNya terjadi dan dapat memuliakan namaNya? Apakah aku sudah memanfaatkan waktu dalam hidupku sejalan untuk mencapai rencanaNya dalam hidupku?
Hari minggu yang lalu, pendeta di gereja menceritakan tentang Daud. Daud tidak puas dengan hidupnya yang bekerja dengan menggembalakan domba setiap hari. Ia belajar bermain kecapi.
"Lalu jawab salah seorang hamba itu, katanya: "Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia."" I Samuel 16:18Daud tidak hanya memuliakan Tuhan lewat permainan kecapinya. Ia bahkan dapat memberkati seorang Raja Israel dari kerajinannya untuk berlatih memainkan kecapi.
"Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa lega dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya." I Samuel 16:23Tidak hanya itu, Daud pun berlatih untuk memainkan umban dan batu. Siapa sangka dengan kerajinannya itu ia dapat mengalahkan Goliat, raksasa Filistin yang kuat.
"Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan." I Samuel 17:50Tentu saja Tuhan menolong Daud mengalahkan Goliat, tetapi jika Daud tidak pernah memainkan umban dan batu, apa yang bisa Tuhan pakai dalam diri Daud untuk menyatakan kuasa Tuhan?
Setiap dari kita memiliki potensi yang sudah Tuhan rencanakan untuk menggenapi tujuanNya dalam hidup kita. Apakah kita menyadari hal itu?
Dalam Matius 13:1-23, diceritakan tentang perumpamaan seorang penabur. Penabur ini menabur benih di pinggir jalan, tanah yang berbatu-batu, di tengah semak duri, dan di tanah yang baik. Tuhan sudah menaburkan potensi dalam hidup kita. Tetapi bagaimana respon kita? Apakah hati kita adalah tanah di pinggir jalan atau tanah yang berbatu-batu atau semak duri ataukah tanah yang baik?
Seperti yang dijelaskan pada Matius 13:18-23, mari kita renungkan.
1. Tanah di pinggir jalan, artinya kita tidak mengerti rencana Tuhan di hidup kita. Kita tidak pernah bersekutu dengan Tuhan, bahkan tidak ada keinginan untuk mengetahui tujuan kita hidup di dunia ini. Akhirnya potensi kita pun tidak berkembang dan mati.
2. Tanah yang berbatu-batu, artinya kita tahu tujuan Tuhan menempatkan kita di dunia ini. Tetapi kita tidak menghidupinya. Kita tidak berakar. Kita tidak melekat kepada Tuhan. Awalnya kita bersemangat mewujudkan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Tetapi, karena kita tidak terus menerus mencari Tuhan, maka kita mudah goyah oleh penindasan dan penganiayaan, tantangan. Kita tidak lagi mengembangkan potensi kita dan potensi kita pun jadi mati.
3. Tanah di tengah semak duri, artinya kita tahu tujuan Tuhan menempatkan kita di dunia ini. Tetapi kita tidak menghidupinya. Kita mementingkan kepentingan diri sendiri, mencari kepuasan diri sendiri, dan kesibukan. Akhirnya kita tidak mengembangkan potensi kita dan potensi kita pun jadi mati.
4. Tanah yang baik artinya kita tahu tujuan Tuhan menempatkan kita di dunia ini dan menghidupinya. Karena itu, kita mengembangkan potensi kita sehingga kita bisa berbuah seratus kali lipat atau enam puluh kali lipat atau tiga puluh kali lipat. Buah dari potensi kita ini akan memuliakan Tuhan, memberkati orang lain, bahkan memberkati kita juga.
Hidup ini bukan untuk disia-siakan. Setiap kita memiliki tujuan di dalam hidup kita. Baca lagi artikel "Kenapa sih Kita Hidup?" Tentu saja Tuhan ingin kita mengembangkan potensi kita. Memang tidak mudah. Karena itulah Tuhan juga memberikan Penolong bagi kita yaitu Roh Kudus.
"Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu." Yohanes 14:16-17Roh Kudus akan menghibur kita, mengajarkan segala sesuatu kepada kita, dan mengingatkan kita agar kita dapat menggenapi tujuan Tuhan dalam hidup kita.
"tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." Yohanes 14:26Roh Kudus akan menuntun kita pada jalan yang benar untuk mencapai apa yang Tuhan mau dalam hidup kita.
"Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum. Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku." Yohanes 16:7-14Bahkan Roh Kudus akan membantu kita dalam kelemahan kita dan berdoa bagi kita.
"Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus." Roma 8:26-27Mari sadari potensi yang ada dalam diri kita dan mengembangkannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Dengan begitu, tidak sia-sia kita hidup di dunia ini. Tuhan pasti menolong kita untuk mewujudkannya. Tuhan Yesus memberkati.