Saturday 30 August 2014

Resensi Buku "The True Love Series : Mengelola Keuangan"

True Love Series - Mengelola Keuangan
pbmr-andi


Judul : "The True Love Series : Mengelola Keuangan"
Editor : David & Jan Stoop
Penerbit : PBMR ANDI
Cetakan : VI, 2009
Tebal : xii + 37 halaman

Dalam kehidupan pernikahan, tidak jarang uang menjadi sumber konflik dan perpecahan sebuah keluarga. Keluarga yang awalnya harmonis, tiba-tiba menjadi hancur berantakan hanya karena masalah keuangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki pengetahuan tentang bagaimana tips dan trik dalam mengelola keuangan yang baik sebelum kita memasuki kehidupan pernikahan.

Buku seri Mengelola Keuangan dari The True Love Series menyebutkan bahwa uang memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang. Sue memakai uang sebagai suatu pengubah mood anti depresi; demikian juga Joe, yang menyetarakan uang sengan status. Juan hanya merasa aman ketika ia memiliki tabungan banyak, sehingga ia terus menerus mengkritik Patricia yang menurutnya memiliki kebiasaan menghamburkan uang. Patricia sebenarnya sudah cukup bijaksana dalam mengelola pengeluarannya, tetapi Juan tidak dapat melihat hal itu karena ia dibutakan oleh ketakutannya. (hlm. 6)

Ternyata latar belakang setiap orang akan menentukan bagaimana orang tersebut mengelola keuangan. Daniel tidak pernah membuka diri tentang keuangannya kepada pasangannya, Kimberly. Hal ini disebabkan Daniel tumbuh di keluarga yang meskipun ayahnya yang mencari nafkah, tetapi ia tidak ikut campur dalam tentang bagaimana uang tersebut digunakan. (hlm. 11)

Ketika memasuki pernikahan, kita masing-masing sudah memiliki kebiasaan berbelanja yang sudah terbentuk dan harapan-harapan tentang gaya hidup masa depan kita. (hlm. 15) Apakah kita adalah seorang pemboros? Jika tidak, apakah kita adalah seorang yang pelit? Seorang dewasa yang bertanggung jawab tidak akan boros dan tidak terlalu hemat. (hlm. 18)

Pengelolaan keuangan yang dapat dipercaya membutuhkan refleksi diri, keterbukaan, dan kemampuan untuk berkomunikasi secara terbuka dan tanpa menghakimi. (hlm. 20) David dan Jan Stood mengajak pembaca untuk mencapai kedewasaan dalam pengelolaan uang. Salah satunya cara untuk mencapai kedewasaan adalah dapat membatasi keinginan kita dan dapat menunda keinginan yang mendadak.

Prioritas dunia dalam mengelola keuangan adalah menghasilkan, menikmati, membayar, menabung,  memberi. Sedangkan prioritas Alkitab adalah menghasilkan, memberi, menabung, membayar, menikmati. (hlm. 26) Apa yang kita miliki, termasuk uang, berasal dari Tuhan. Ketika kita memiliki Tuhan, kita akan memperoleh rasa aman, harga diri, dan arti hidup. Kita juga bisa memuliakan Tuhan dengan bertanggung jawab terhadap hutang dan dengan memberi kepada orang yang membutuhkan.

Yang terakhir, David dan Jan Stood menyimpulkan bahwa uang adalah alat yang netral. Uang bukan lah kekuasaan, kesenangan, kebebasan, kebahagiaan, atau keamanan. Uang tidak dapat membahagiakan kita. Uang tidak dapat menjamin masa depan tanpa masalah. David dan Jan Stood juga menyimpulkan bahwa sebagai calon pasangan Kristen, kita pasti ingin memakai uang untuk membawa kita kepada kedewasaan, kemitraan yang menjadi teladan, dan untuk memuliakan Tuhan. (hlm. 29)

Buku yang hanya memiliki tebal 37 halaman ini sanggup membukakan pikiran kita tentang keuangan dalam keluarga. Setiap topik yang dikupas selalu diakhiri dengan pertanyaan-pertanyaan praktis yang dapat didiskusikan bersama calon pasangan untuk dapat menerapkan tips dan trik yang diberikan. Topik terakhir di dalam buku ini memberikan saran-saran praktis dalam bermitra untuk mengelola keuangan. Setelah membaca buku ini, pembaca dan calon pasangannya akan saling memahami arti keuangan dan latar belakangnya. Selain itu, pembaca dan calon pasangannya akan memahami bahwa setelah anda menikah, mereka akan bekerja bersama-sama sebagai satu tim untuk mengelola keuangan dalam keluarga. Oleh karena itu, diperlukan kedewasaan yang bertanggung jawab dan kesadaran tentang tujuan pengelolaan keuangan yang baik.

No comments:

Post a Comment